Assalamu’alaikum wr wb…..
kali ini ane bkal membahas tentang ciri-ciri orang yang akan
masuk Surga…Siapa sich yang gag mau masuk ke surga????
Semua umat islam pasti ingin masuk surga,,,semua itu kembali
kepada kita,,,bagaimana persiapan dan amal yang kita lakukan,,,
apakah anda yakin ,anda semua akan masuk ke
surga????????????
kita tidak tahu akan hal itu,,,,,jadi ane berharap setelah
membaca arikel ini ,,saudara/i semua dapat mengamalkan nya…..
ok,,langsung ajh ,,,,,ne dy ciri-cirinya!!!!!!!!!!!!!!!!!
1. Memberi Makan.
Makan dan minum merupakan kebutuhan manusia yang harus
dipenuhi oleh masing-masing orang, namun karena berbagai persoalan dalam
kehidupan manusia, maka banyak orang yang tidak bisa memenuhinya atau bisa
memenuhi tapi tidak sesuai dengan standar kesehatan, karena itu, bila kita
ingin mendapat jaminan masuk surga, salah satu yang harus kita lakukan dalam
hidup ini adalah memberi makan kepada orang yang membutuhkannya.
Rasulullah saw bersabda: “Sembahlah Allah Yang Maha Rahman,
berikanlah makan, tebarkanlah salam, niscaya kamu masuk surga dengan selamat ”
(HR. Tirmidzi)
2. Menyambung Silaturrahim.
Hubungan antar sesama manusia harus dijalin dengan
sebaik-baiknya, antara sesama saudara dalam iman, terutama yang berasal dari
rahim ibu yang sama yang kemudian disebut dengan saudara dalam nasab.
Bila ini selalu kita perkokoh, maka di dalam hadits di atas,
kita mendapatkan jaminan surga dari Rasulullah saw, sedangkan bila kita
memutuskannya, maka kitapun terancam tidak masuk surga.
Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang
suka memutuskan, Sufyan berkata dalam riwayatnya: yakni memutuskan tali
persaudaraan ” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Ketika Rasulullah saw bertanya kepada pada sahabat tentang maukah aku beritahukan kepada kalian tentang orang yang akan menjadi penghuni surga? diantaranya beliau menjawab: Seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya di penjuru kota dengan ikhlas karena Allah ” (HR. Ibnu Asakir, Abu Na’im dan Nasa’i).
3. Shalat Malam
Tempat terpuji di sisi Allah swt adalah surga yang penuh
dengan kenikmatan yang tiada terkira, karenanya salah satu cara yang bisa kita
lakukan untuk bisa diberi tempat yang terpuji itu adalah dengan melaksanakan
shalat tahajjud saat banyak manusia yang tertidur lelap, Allah swt berfirman:
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu
ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang
Terpuji ” (QS Al Isra [17]:79).
Manakala seseorang sudah rajin melaksanakan shalat tahajjud,
ia merasa menjadi seorang yang begitu dekat dengan Allah swt dan bukti
kedekatannya itu adalah dengan tidak melakukan penyimpangan dari ketentuan
Allah swt meskipun peluang untuk menyimpang sangat besar dan bisa jadi ia
mendapatkan keuntungan duniawi yang banyak.
4. Memudahkan Orang Lain.
Dalam hidupnya, ada saat manusia mengalami kesenangan hidup
dengan segala kemudahannya, namun pada saat lain bisa jadi ia mengalami
kesulitan dan kesengsaraan.
Karena itu, sesama manusia idealnya bisa saling memudahkan,
termasuk dalam jual beli. Manakala kita sudah bisa memudahkan orang lain, maka
salah satu faktor yang membuat manusia mendapat jaminan surga telah diraihnya.
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, Allah
memudahkannya di dunia dan akhirat ” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
5. Berjihad.
Islam merupakan agama yang harus disebarkan dan ditegakkan
dalam kehidupan di dunia ini, bahkan ketika dengan sebab disebarkan dan
ditegakkan itu ada pihak-pihak yang tidak menyukainya, lalu mereka memerangi
kaum muslimin, maka setiap umat Islam harus memiliki semangat dan tanggungjawab
untuk berjihad dengan pengorbanan harta dan jiwa sekalipun.
6. Tidak Sombong.
Takabbur atau sombong adalah menganggap dirinya lebih dengan
meremehkan orang lain, karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak
kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih
rendah dari dirinya.
Oleh karena itu, bila kita mati dalam keadaan terbebas dari
kesombongan amat mendapatkan jaminan masuk surga, Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang mati dan ia terbebas dari tiga hal, yakni sombong, fanatisme
dan utang, maka ia akan masuk surga ” (HR. Tirmidzi).
7. Tidak Memiliki Fanatisme Yang Berlebihan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia termasuk kaum muslimin
hidup dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk latar belakang
kelompok, baik karena kesukuan, kebangsaan maupun golongan-golongan
ber-dasarkan organisasi maupun paham keagamaan dan partai politik, hal ini
disebut dengan ashabiyah.
8. Terbebas Dari Utang.
Dalam hidup ini, manusia seringkali melakukan hubungan
muamalah dengan sesamanya, salah satunya adalah transaksi jual beli. Namun
dalam proses jual beli tidak selalu hal itu dilakukan secara tunai atau
seseorang tidak punya uang padahal ia sangat membutuhkannya, maka iapun
meminjam uang untuk bisa memenuhi kebutuhannya, inilah yang kemudian disebut
dengan utang.
Rasulullah saw bersabda: “Berhati-hatilah dalam berutang,
sesungguhnya berutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri
(kehinaan) pada siang hari ” (HR. Baihaki)
9. Peka Terhadap Peringatan.
Peka terhadap peringatan membuat seseorang mudah menerima
segala peringatan dan nasihat dari siapapun agar waspada terhadap segala bahaya
dalam kehidupan di dunia dan akhirat, sikap ini merupakan sesuatu yang amat
penting karena setiap manusia amat membutuhkan peringatan dari orang lain,
karenanya orang seperti itu akan mudah menempuh jalan hidup yang benar sehingga
mendapat jaminan akan masuk ke dalam surga.
10. Menahan Amarah
Al ghadhab atau marah merupakan salah satu sifat yang sangat
berbahaya sehingga ia telah menghancurkan manusia, baik secara pribadi maupun
kelompok. Ada beberapa bahaya dari sifat marah yang harus diwaspadai.
Pertama, merusak iman, karena semestinya bila seseorang
sudah beriman dia akan memiliki akhlak yang mulia yang salah satunya adalah
mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak mudah marah kepada orang lain.
Rasulullah saw bersabda: “Marah itu dapat merusak iman
seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu ” (HR. Baihaki).
Kedua, mudah mendapatkan murka dari Allah swt terutama pada
hari kiamat, karena itu pada saat kita hendak marah kepada orang lain mestinya
kita segera mengingat Allah sehingga tidak melampiaskan kemarahan dengan
hal-hal yang tidak benar.
Allah swt berfirman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits
Qudsi:
“Wahai anak Adam, ingatlah kepada-Ku ketika kamu marah. Maka
Aku akan mengingatmu jika Aku sedang marah (pada hari akhir) “.
Ketiga, mudah marah juga akan mudah menyulut kemarahan orang
lain sehingga hubungan kita kepada orang lain bisa menjadi renggang bahkan
terputus sama sekali. Oleh karena itu, seseorang baru disebut sebagai orang
yang kuat ketika ia mampu mengendalikan dirinya pada saat marah sehingga
kemarahan itu dalam rangka kebenaran bukan dalam rangka kebathilan.
Rasulullah saw bersabda: “Orang kuat bukanlah yang dapat
mengalahkan musuh, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat mengontrol
dirinya ketika marah ” (HR. Bukhari dan Muslim).
11. Ikhlas Menerima Kematian Anak dan OrangYangDicintai.
Setiap orang yang berumah tangga pasti mendambakan punya
anak, karena anak itu menjadi harapan masa depan dan kesinambungan keluarga.
Karenanya bahagia sekali seseorang bila dikaruniai anak, baik laki maupun
perempuan.
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah mati tiga anak seseorang,
lalu dia merelakannya (karena Allah) kecuali dia rnasuk surga”. Seorang wanita
bertanya: “atau dua orang anak juga, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “atau
dua anak” (HR. Muslim).
12. Bersaksi Atas Kebenaran Al-Qur’an.
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang tidak perlu diragukan
lagi kebenarannya oleh setiap muslim, namun kenyataan menunjukkan tidak semua
muslim mau bersaksi dalam arti menjadi pembela kebenaran Al-Qur’an dari orang
yang menentang dan meragukannya, bahkan tidak sedikit muslim yang akhimya larut
dengan upaya kalangan non muslim yang berusaha meragukan kebenaran mutlak
Al-Qur’an.
13. Berbagi Kepada Orang Lain.
Banyak kebaikan yang harus kita lakukan dalam hidup ini
sehingga kebaikan-kebaikan yang kita laksanakan itu membuat kita menjadi
manusia yang dirasakan manfaat keberadaan kita bagi orang lain sehingga apapun
yang kita miliki memberi manfaat yang besar bagi orang lain apalagi bila hal
itu memang amat dibutuhkan oleh manusia.
14. Hakim Yang Benar.
Dalam hidup ini banyak sekali perkara antar manusia yang
harus diselesaikan secara hukum sehingga diperlukan pengadilan yang mampu
memutuskan perkara secara adil, untuk itu diperlukan hakim yang adil dan
bijaksana sehingga ia bisa memutuskan perkara dengan sebaik-baiknya. Bila ada
hakim yang baik, maka ia akan mendapat jaminan bisa masuk ke dalam surga.
Rasulullah saw bersabda: Hakim-hakim itu ada tiga golongan,
dua golongan di neraka dan satu golongan di surga: Orang yang mengetahui yang benar
lalu memutus dengannya, maka dia di surga. Orang yang memberikan keputusan
kepada orang-orang di atas kebodohan, maka dia itu di neraka dan orang yang
mengetahui yang benar lalu dia menyeleweng dalam memberikan keputusan, maka dia
di neraka (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’l, Ibnu Majah dan Hakim..
Wasalamu'alaikum wr. wb.
Wasalamu'alaikum wr. wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar